Total Tayangan Halaman

Kamis, 05 Mei 2011

DAMPAK PENDAPATAN NASIONAL TERHADAP LUAR NEGERI


Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Pengaruh perdagangan internasional terasa pada harga, pendapatan nasional, dan tingkat kesempatan kerja negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional tersebut. Ekspor akan meningkatkan permintaan masyarakat, yaitu jumlah barang dan jasa yang diinginkan masyarakat di dalam negeri. Sebaliknya, impor akan menurunkan permintaan masyarakat di dalam negeri. Permintaan masyarakat akan memengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan nasional, dan di antara lain akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dan impor. Bila ekspor neto positif, berarti ekspor lebih besar daripada impor, kesempatan kerja dan pendapatan nasional cenderung akan naik. Besarnya ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan. Misalnya, nilai rupiah turun dibandingkan dengan dolar AS, harga barang ekspor dari Indonesia relatif akan lebih murah di AS, sehingga ekspor akan cenderung meningkat. Sebaliknya, harga barang-barang dari AS relatif menjadi mahal sehingga impor akan akan cenderung menurun. Dengan demikian, penurunan nilai kurs mata uang sendiri akan cenderung meningkatkan ekspor neto, demikian pula sebaliknya. Jadi, kegiatan serta kejadian internasional akan memengaruhi ekonomi dalam negeri, melalui pengaruh nilai kurs mata uang pada impor, ekspor, dan akhirnya permintaan masyarakat.

Banyak kalangan yang mengatakan bahwa kondisi utang Indonesia sudah berada pada tahap krisis dan sudah sangat menghawatirkan sehingga mereka menghimbau kepada pemerintah agar tidak lagi melakukan peminjaman dana dari luar negeri. Bahkan issu utang luar negeri ini menjadi wacana kampanye para kandidat capres/cawapres 2009 lalu, Kekhawatiran masyarakat terhadap pembengkakan utang luar negeri ini di picu juga oleh issu ekonomi neoliberal (neolib) yang saat ini sudah masuk dalam ranah politik dan menjadi issu hangat dalam percaturan politik pilpres. dimana para pemegang kebijakan moneter Indonesia yang dituding beraliran neolib dan dekat dengan IMF dikhwatirkan akan melakukan pinjaman luar negeri lagi.

Berikut ini adalah dampak-dampak dari pendapatan nasional bagi luar negeri:
1. Dampak positif nya adalah meningkatkan kerja sama dengan negara lain, tumbuhnya rasa persaudaraan dengan negara lain sehingga memiliki hubungan yang baik dengan negara lain, meningkatnya derajat negara dimata negara lain.

2. Dampak negatif nya adalah masuknya kebudayaan asing secara bebas di negara kita sehingga kebudayaan negara sedniri mulai tergeser, kerja sama dengan negara lain membuat jarak temu untuk melakukan transaksi jarang sehingga dapat menimbulkan kecurigaan dan ketidak percayaan.
Untuk itu mari kita melakukan hubungan baik dengan negara lain dengan mengadakan kerja sama dalam bidang ekonomi,sosial, politik dan lainnya untuk meningkatkan pendapatan nasional.

DAMPAK PENDAPATAN NASIONAL TERHADAP DALAM NEGERI


Pendapatan itu penting, karena dengan pendapatan kita dapat memenuhi kebutuhan hidup kita. Bagaimana mungkin jika kita hidup tanpa adanya pendapatan, tentunya kebutuhan tidak dapat tercukupi. Dengan adanya pendapatan nasional, bukan berarti pendapatan setiap keluarga di suatu negara itu sama.

Kesejahteraan rakyat dalam suatu Negara tidak dapat diukur dari pendapatan nasional saja, karena jika pendapatan nasional dalam suatu Negara itu tinggi, bukan berari di dalam Negara tersebut sudah tidak ada lagi rakyat yang kekurangan, atau dalam bahasa kasarnya rakyat miskin. Tapi bukan berarti rakyat miskin itu beban dalam suatu Negara, mereka miskin juga bukan keinginan mereka. Mereka kekurangan mungkin karena keterbatasan pengetahuan yang mereka miliki, atau keterbatasan lapangan kerja di Negara tersebut.

Terkadang pendapatan di suatu Negara itu tidak merata, hal disebabkan mungkin karena letak geografisnya, dan seperti yang disebutkan sebelumnya, yaitu keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, atau keterbatasan lapangan kerja di daerah tersebut. Untuk para generasi muda, kita harus sebisa mungkin membuka lapangan pekerjaan sendiri. Dengan adanya peningkatan terhadap jumlah lapangan kerja di setiap daerah, maka jumlah pengangguran dan rakyat miskin akan berkurang, dan mudah-mudahan hilang. Lalu pendapatan setiap daerah juga akan merata, dan pendapatan nasional pun akan meningkat.
Pendapatan nasional dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan mutu di dalam bidang politik, pertanian, social, pendidikan, dan yang paling utama adalah ekonomi. Dengan meningkatkan mutu pada bidang-bidang tersebut, juga dapat meratakan pendapatan di setiap daerah dalam suatu Negara.
Berikut ini adalah dampak-dampak dari pendapatan nasional bagi dalam negeri:

1. Dampak positif yang ditimbulkan pendapatan nasional bagi dalam negeri adalah meningkatnya derajat bangsa dan negara di mata dunia. Bangsa lain akan menganggap bangsa Indonesia dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanap campur tangan negara lain. Hasil yang didapat ini, juga akan meningkatkan motivasi kerja yang tinggi. Karena, setiap warganya akan semakin semangat untuk mencari uang yang lebih.

2. Dampak negatif dari pendapatan nasional bagi dalam negeri. Untuk dampak negatif ini, relatif untuk setiap warga negara. Tetapi yang jelas, dengan meningkatnya pendapatan nasional kesenjanggan sosial sulit dielakkan. Di negara yang demokratis seperti Indonesia. Seseorang yang bekerja keras akan mendapatkan hasil yang memuaskan, sebaliknya orang yang malas-malasan untuk bekerja tidak jarang hanya menjadi pengangguran di negara ini.
Pendapatan nasional dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan mutu di dalam bidang politik, pertanian, social, pendidikan, dan yang paling utama adalah ekonomi. Dengan meningkatkan mutu pada bidang-bidang tersebut, juga dapat meratakan pendapatan di setiap daerah dalam negara.


DAMPAK KENAIKAN HARGA BAGI PEMERINTAH



Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Ini dia salah satu contoh masalah inflasi yang diakibatkan oleh harga BBM:

Menteri Koordinator Perekonomian Aburizal Bakrie mengatakan bahwa pemerintah sedang menyiapkan tiga insentif untuk industri, pekerja, dan petani guna mengurangi dampak kenaikan harga BBM.Tiga insentif itu akan dikeluarkan bersamaan dengan pengumuman kenaikan harga BBM. Insentif bagi industri terdiri dari insentif fiskal dan non-fiskal. Namun demikian, dirinya belum mau menjelaskannya secara rinci karena masih dibahas di tingkat kabinet dan sudah mendengarkan masukan dari asosiasi.rn rnSementara insentif bagi pekerja, sedang dibicarakan kemungkinan untuk menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang sekarang berlaku sebesar Rp. 1 juta per bulan. Sedangkan kebijakan insentif bagi petani akan dilakukan dengan menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) dari yang ditetapkan sekarang Rp.1.330 per kg (gabah kering giling/GKG). Kenaikan harga gabah sudah diusulkan, tetapi belum diputuskan Presiden. Yang jelas akan di atas harga gabah sekarang.rn rnDana kompensasi kenaikan harga BBM yang akan dicairkan dalam tiga bulan terakhir ini sekitar Rp.20 triliun, termasuk dana kompensasi kenaikan harga BBM Maret lalu, seperti untuk infrastruktur pedesaan, pembangunan Puskesmas dan Raskin. Kompensasi tunai kenaikan Oktober nanti sudah disiapkan Rp.4,5 triliun. rn rnMengenai dampak kenaikan harga BBM terhadap laju inflasi, Menko Aburizal menyatakan optimis inflasi hingga akhir tahun masih di bawah 10 persen. Dampak dari kenaikan itu memang cukup besar, tetapi diharapkan tahun 2005 inflasi masih bisa 'single digit'.