KEDAI KOPI DI RUMAH
(Selain aroma, kopi juga menghasilkan berbagai tekstur yang menciptakan sensasi melekat, baik di lidah maupun di hati)
Sebuah pagi bisa saja berawal dari kafe nyaman di tepi sungai Seine di Paris, dengan jemari memeluk mangkuk café au lait yang mengepul. Atau, dari sebuah gerai dengan seorang barista yang sibuk dan secangkir cappuccino cepat saji saat Anda bermimpi tentang aroma Florence. Untung, kita tidak perlu terbang jauh-jauh hanya untuk menyesap secangkir kopi nikmat. Sebab, di berbagai kota besar di Indonesia sudah banyak kedai kopi segar, lagi otentik. Kedai-kedai tersebut juga menyuguhkan rasa yang eksotis dan aroma yang memikat.
Nah, meski begitu, jangan terkecoh. Siapa tahu, kopi yang terbaik justru berasal dari dapur Anda sendiri. Bukankah mesin giling biji kopi atau mesin pembuat kopi sudah banyak yang dioperasikan di rumah? Jadi, tidak lagi sulit menghadirkan buih di permukaan cappuccino, membuat espresso yang pekat, atau menghasilkan secangkir kopi mantap dengan hanya satu atau dua alat sekantung biji pilihan.
Soal rasa yang kita inginkan—mulai dari gurih, kecokelatan, halus, sampai beraroma bunga—itu berasal dari cara biji kopi (apakah itu dari jenis arabika atau robusta) dipanggang. Pemanggangan singkat akan menghasilkan rasa yang lebih halus dan ringan. Sementara pemanggangan yang lebih lama akan memproduksi rasa yang kental dan pekat. Coba luangkan waktu untuk mengeksplorasi campuran rasa yang Anda suka di kedai-kedai kopi langganan.
Kisah kopi bermula ketika para pedagang Arab menemukan pohon kopi di pegunungan Afrika Timur. Oleh Columbus, tanaman ini selanjutnya dibudidaya secara luas di daerah Mediterania dan Timur-Tengah. Di sana, kopi diproses menjadi bubuk lalu dilarutkan dalam air mendidih untuk menghasilkan minuman yang kental dan pekat. Pada awal abad ke-20, penghargaan terhadap kopi kian meningkat, terutama di Perancis dan Italia. Di kedua wilayah tersebut, berkembang berbagai variasi susu dan minuman (juga banyak dari alat pengolah kopi) yang kita kenal sekarang. Dan, semua itu bermuara hanya pada secangkir kopi atau espresso.
Di toko, ada sejumlah mesin listrik pembuat kopi yang bagus. Akan tetapi, teknik tradisional seperti teko tekan Perancis tetaplah yang paling unggul dalam hal produksi kopi. Sebab, alat ini memungkinkan Anda mengontrol waktu seduh sekaligus menyesuaikan rasa. Selain itu, ada pula cerek espresso yang pengoperasiannya mudah (tinggal diletakkan di atas kompor). Cerek ini menghasilkan tekstur kental yang mirip dengan mesin espresso. Jadi, jangan lagi melamun soal aroma kopi luar negeri. Dengan alat-alat ini, Anda bisa menikmati segala jenis kopi cukup di rumah saja.
– Sumber: Majalah Martha Stewart Living edisi September 2010 –
Berikut ini analisa menurut pemilihan kata atau diksi yang tepat dari artikel diatas:
No | SALAH DIKSI | PERBAIKAN | ALASAN/ANALISIS |
1 | Sebuah pagi bisa saja berawal dari kafe nyaman di tepi sungai Seine di Paris, dengan jemari memeluk mangkuk café au lait yang mengepul. | Sebuah pagi bisa saja berawal dari kafe nyaman di tepi sungai Seine di Paris, dengan jemari menggenggam mangkuk café au lait yang beruap. | Kata “memeluk” kurang tepat untuk jemari, karena biasanya memeluk itu dengan seluruh tangan, agar tidak menjadi salah nalar sebaiknya diganti dengan kata “menggenggam” Kata “mengepul” itu lebih cocok untuk asap rokok atau api, sedangkan di kalimat tersebut hanya untuk mendeskripsikan kopi panas yang menimbulkan uap. |
2. | Atau, dari sebuah gerai dengan seorang barista yang sibuk dan secangkir cappuccino cepat saji saat Anda bermimpi tentang aroma Florence. | Atau, dari sebuah kedai dengan seorang pelayan yang sibuk dan secangkir cappuccino cepat saji saat Anda berkhayal tentang aroma Florence. | Kata “gerai” mengartikan sebuah toko atau warung kopi, namun menurut saya lebih tepat menggunakan kata “kedai” untuk sebuah warung kopi. Kata “barista” sebaiknya diganti karena termasuk kata serapan dari bahasa Italia yang artinya pelayan di kedai kopi. Kata “bermimpi” menurut saya kurang tepat karena bermimpi biasanya pada saat tidur, agar tidak salah nalar sebiknya diganti dengan kata “berkhayal”. |
3. | Untung, kita tidak perlu terbang jauh-jauh hanya untuk menyesap secangkir kopi nikmat. | Untung, kita tidak perlu terbang jauh-jauh hanya untuk mencicipi secangkir kopi nikmat. | Kata “menyesap” kurang tepat, maka dapat diganti dengan “mencicipi” atau “menyeruput”. |
4. | Sebab, di berbagai kota besar di Indonesia sudah banyak kedai kopi segar, lagi otentik. | Sebab, di berbagai kota besar di Indonesia sudah banyak kedai kopi hangat, juga otentik. | Kata “lagi” bisa berarti lain atau bisa menjadi salah nalar jika digunakan pada kalimat tersebut, sebiknya diganti dengan “juga” |
5. | Kedai-kedai tersebut juga menyuguhkan rasa yang eksotis dan aroma yang memikat. | Kedai-kedai tersebut juga menyuguhkan rasa yang lezat dan aroma yang menggugah selera. | Kata “eksotis” biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu pemandangan yang luar biasa indah, namun untuk suatu rasa yang luar biasa enak/nikmat kita gunakan “lezat”. Kata “memikat” menurut saya juga kurang tepat untuk menjelaskan suatu aroma rasa. |
6. | Nah, meski begitu, jangan terkecoh. | Meski begitu, jangan terkecoh. | Kata “Nah” sebaiknya dihilangkan saja karena termasuk kata tidak baku. |
7. | Jadi, tidak lagi sulit menghadirkan buih di permukaan cappuccino, membuat espresso yang pekat, atau menghasilkan secangkir kopi mantap dengan hanya satu atau dua alat sekantung biji pilihan. | Jadi, tidak sulit menghadirkan buih di permukaan cappuccino, membuat espresso yang pekat, atau menghasilkan secangkir kopi mantap dengan hanya satu atau dua alat sekantung biji pilihan. | Kata “lagi” sebaiknya tidak perlu digunakan karena termasuk penggunaan kata berpasangan yang tidak tepat. |
8. | Dan, semua itu bermuara hanya pada secangkir kopi atau espresso. | Dan, semua itu berasal hanya pada secangkir kopi atau espresso. | Kata “bermuara” menurut saya kurang tepat karena salah nalar. |
9. | Di toko, ada sejumlah mesin listrik pembuat kopi yang bagus. | Di toko, ada sejumlah mesin listrik pembuat kopi yang canggih. | Kata “bagus” menurut saya kurang tepat untuk mendeskripsikan suatu keunggulan dari sebuah mesin |
10. | Sebab, alat ini memungkinkan Anda mengontrol waktu seduh sekaligus menyesuaikan rasa. | Sebab, alat ini memungkinkan Anda mengontrol waktu penyeduhan sekaligus menyesuaikan rasa. | Kata “seduh” pada kalimat tersebut sebaiknya ditambahkan imbuhan pe-an karena termasuk proses. |
11. | Selain itu, ada pula cerek espresso yang pengoperasiannya mudah (tinggal diletakkan di atas kompor). | Selain itu, ada pula teko espresso yang pengoperasiannya mudah (tinggal diletakkan di atas kompor). | Kata “cerek” sebaiknya diganti dengan sinonim nya yaitu teko agar diksi nya tepat. |
12. | Cerek ini menghasilkan tekstur kental yang mirip dengan mesin espresso. Jadi, jangan lagi melamun soal aroma kopi luar negeri. | Teko ini menghasilkan tekstur kental yang serupa dengan mesin espresso. Jadi, jangan lagi melamun tentang aroma kopi luar negeri. | Kata “mirip” menurut saya akan lebih tepat jika diganti dengan “serupa” karen dalam kalimat tersebut menjelaskan kesamaan dari suatu yang bukan makhluk hidup. Kata “soal” merupakan kata tidak baku dalam kalimat ini, maka lebih tepat menggunakan kata “tentang”. |