Total Tayangan Halaman

Minggu, 27 November 2011

RESENSI / TELAAH NASKAH (TUGAS 3_B.INDONESIA)


1.   Data Publikasi
  • Judul         :  Sebuah Pemberian.
  • Penulis       :  Latifah S.
  • Penerbit     :  Sekar (Majalah Wanita Indonesia).
  • Tanggal      :  12-26 Januari 2011.
  • No. Halaman: 130.
  • Tema          :  Sosial.

2.    Sinopsis
Latifah adalah seorang Ibu rumah tangga yang baru saja menempati rumah barunya. Saat sedang libur kerja dirinya selalu menyempatkan diri untuk membereskan barang-barang bekas yang menumpuk. Daripada di buang ke tempat sampah, Ia lebih memilih untuk memberikan benda-benda tersebut ke tukang rongsokan.

Saat seorang tukang rongsokan yang ternyata seorang bapak tua lewat depan rumah Latifah, Ia pun bergegas menawarkan barang-barang bekasnya ke tukang rongsokan tersebut. Lalu tukang rongsokan tersebut malah bertanya “Dihargai berapa, Bu?”. Karena belum lama tinggal di rumah barunya itu, Ia pun terheran dengan pertanyaan tukang rongsokan tersebut. Dan tukang rongsokan itu pun menjelaskan bahwa biasanya orang-orang di kompleks itu menukar setiap barang bekasnya dengan rupiah. Latifah puh makin terkaget karena pasalnya rata-rata yang tinggal di perumahan tersebut adalah orang berduit.

Setelah mendengar penjelasan tukang rongsokan tersebut Latifah berkata “Ambil saja, Pak.” Dan dengan wajah gembira tukang rongsokan itu mengucapkan terima kasih padanya. Bahagia pun Latifah rasakan dan sambil memikirkan penjelasan tukang rongsokan tadi. ternyata semakin banyak harta seseorang, semakin kuat pula ia menilai barang yang dimiliki. Barang yang sudah tidak dibutuhkan lagi pun masih diberi harga.

3.    Keunggulan
                  Artikel "Sebuah Pemberian" ini sangat menarik dan inspiratif. Merupakan sebuah kisah nyata yang dialami oleh penulis. Dengan gaya bahasanya , penulis mampu mendeskripsikan pengalaman pribadinya tersebut hingga pembaca bisa mendapatkan makna dari isi cerita tersebut. Penyisipan kalimat – kalimat percakapannya pun menambah hidup alur cerita artikel itu. Banyak makna dan pesan yang bisa didapatkan dari artikel ini.

4.    Kelemahan
                Pada artikel ini kurang ditambahkan gambar atau foto yang bisa lebih menjelaskan isi kejadian dari artikel ataupun tersebut.

5.    Pendapat Akhir
                Artikel “Sebuah Pemberian” ini perlu diperbanyak ataupun diperluas ceritanya agar semua orang mengetahui makna sebuah pemberian, mengetahui makna kehidupan walaupun dimulai dari hal-hal kecil seperti yang ada pada artikel ini. Kebiasaan untuk saling member sudah jarang dilakukan saat ini, dengan membaca artikel ini, kita akan lebih mengetahui bahwa hal sekecil apapun atau pemberian sekecil apapun pada orang yang membutuhkan pasti akan sangat memberikan rasa bahagia pada si penerima dan lebih juga terhadap si pemberi.

Lampiran
(Gambar Artikel)

Minggu, 23 Oktober 2011

Menentukan Diksi yang Tepat (TUGAS 2 BAHASA INDONESIA_1)

KEDAI KOPI DI RUMAH
(Selain aroma, kopi juga menghasilkan berbagai tekstur yang menciptakan sensasi melekat, baik di lidah maupun di hati)

Sebuah pagi bisa saja berawal dari kafe nyaman di tepi sungai Seine di Paris, dengan jemari memeluk mangkuk café au lait yang mengepul. Atau, dari sebuah gerai dengan seorang barista yang sibuk dan secangkir cappuccino cepat saji saat Anda bermimpi tentang aroma Florence. Untung, kita tidak perlu terbang jauh-jauh hanya untuk menyesap secangkir kopi nikmat. Sebab, di berbagai kota besar di Indonesia sudah banyak kedai kopi segar, lagi otentik. Kedai-kedai tersebut juga menyuguhkan rasa yang eksotis dan aroma yang memikat.

Nah, meski begitu, jangan terkecoh. Siapa tahu, kopi yang terbaik justru berasal dari dapur Anda sendiri. Bukankah mesin giling biji kopi atau mesin pembuat kopi sudah banyak yang dioperasikan di rumah? Jadi, tidak lagi sulit menghadirkan buih di permukaan cappuccino, membuat espresso yang pekat, atau menghasilkan secangkir kopi mantap dengan hanya satu atau dua alat sekantung biji pilihan.

Soal rasa yang kita inginkan—mulai dari gurih, kecokelatan, halus, sampai beraroma bunga—itu berasal dari cara biji kopi (apakah itu dari jenis arabika atau robusta) dipanggang. Pemanggangan singkat akan menghasilkan rasa yang lebih halus dan ringan. Sementara pemanggangan yang lebih lama akan memproduksi rasa yang kental dan pekat. Coba luangkan waktu untuk mengeksplorasi campuran rasa yang Anda suka di kedai-kedai kopi langganan.

Kisah kopi bermula ketika para pedagang  Arab menemukan pohon kopi di pegunungan Afrika Timur. Oleh Columbus, tanaman ini selanjutnya dibudidaya secara luas di daerah Mediterania dan Timur-Tengah. Di sana, kopi diproses menjadi bubuk lalu dilarutkan dalam air mendidih untuk menghasilkan minuman yang kental dan pekat. Pada awal abad ke-20, penghargaan terhadap kopi kian meningkat, terutama di Perancis dan Italia. Di kedua wilayah tersebut, berkembang berbagai variasi susu dan minuman (juga banyak dari alat pengolah kopi) yang kita kenal sekarang. Dan, semua itu bermuara hanya pada secangkir kopi atau espresso.

Di toko, ada sejumlah mesin listrik pembuat kopi yang bagus. Akan tetapi, teknik tradisional seperti teko tekan Perancis tetaplah yang paling unggul dalam hal produksi kopi. Sebab, alat ini memungkinkan Anda mengontrol waktu seduh sekaligus menyesuaikan rasa. Selain itu, ada pula cerek espresso yang pengoperasiannya mudah (tinggal diletakkan di atas kompor). Cerek ini menghasilkan tekstur kental yang mirip dengan mesin espresso. Jadi, jangan lagi melamun soal aroma kopi luar negeri. Dengan alat-alat ini, Anda bisa menikmati segala jenis kopi cukup di rumah saja.

– Sumber: Majalah Martha Stewart Living edisi September 2010 –


Berikut ini analisa menurut pemilihan kata atau diksi yang tepat dari artikel  diatas:
No
SALAH DIKSI
PERBAIKAN
ALASAN/ANALISIS
1
Sebuah pagi bisa saja berawal dari kafe nyaman di tepi sungai Seine di Paris, dengan jemari memeluk mangkuk café au lait yang mengepul.
Sebuah pagi bisa saja berawal dari kafe nyaman di tepi sungai Seine di Paris, dengan jemari menggenggam mangkuk café au lait yang beruap.
Kata “memeluk” kurang tepat untuk jemari, karena biasanya memeluk itu dengan seluruh tangan, agar tidak menjadi salah nalar sebaiknya diganti dengan kata “menggenggam”


Kata “mengepul” itu lebih cocok untuk asap rokok atau api, sedangkan di kalimat tersebut hanya untuk mendeskripsikan kopi panas yang menimbulkan uap.
2.
Atau, dari sebuah gerai dengan seorang barista yang sibuk dan secangkir cappuccino cepat saji saat Anda bermimpi tentang aroma Florence.
Atau, dari sebuah kedai dengan seorang pelayan  yang sibuk dan secangkir cappuccino cepat saji saat Anda berkhayal tentang aroma Florence.
Kata “gerai” mengartikan sebuah toko atau warung kopi, namun menurut saya lebih tepat menggunakan kata “kedai” untuk sebuah warung kopi.


Kata “barista” sebaiknya diganti karena termasuk kata serapan dari bahasa Italia yang artinya pelayan di kedai kopi.
Kata “bermimpi” menurut saya kurang tepat karena bermimpi biasanya pada saat tidur, agar tidak salah nalar sebiknya diganti dengan kata “berkhayal”.
3.
Untung, kita tidak perlu terbang jauh-jauh hanya untuk menyesap secangkir kopi nikmat.
Untung, kita tidak perlu terbang jauh-jauh hanya untuk mencicipi secangkir kopi nikmat.
Kata “menyesap” kurang tepat, maka dapat diganti dengan “mencicipi” atau “menyeruput”.
4.
Sebab, di berbagai kota besar di Indonesia sudah banyak kedai kopi segar, lagi otentik.
Sebab, di berbagai kota besar di Indonesia sudah banyak kedai kopi hangat, juga otentik.
Kata “lagi” bisa berarti lain atau bisa menjadi salah nalar jika digunakan pada kalimat tersebut, sebiknya diganti dengan “juga”
5.
Kedai-kedai tersebut juga menyuguhkan rasa yang eksotis dan aroma yang memikat.
Kedai-kedai tersebut juga menyuguhkan rasa yang lezat dan aroma yang menggugah selera.
Kata “eksotis” biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu pemandangan yang luar biasa indah, namun untuk suatu rasa yang luar biasa enak/nikmat kita gunakan “lezat”.


Kata “memikat” menurut saya juga kurang tepat untuk menjelaskan suatu aroma rasa.
6.
Nah, meski begitu, jangan terkecoh.
Meski begitu, jangan terkecoh.
Kata “Nah” sebaiknya dihilangkan saja karena termasuk kata tidak baku.
7.
Jadi, tidak lagi sulit menghadirkan buih di permukaan cappuccino, membuat espresso yang pekat, atau menghasilkan secangkir kopi mantap dengan hanya satu atau dua alat sekantung biji pilihan.
Jadi, tidak sulit menghadirkan buih di permukaan cappuccino, membuat espresso yang pekat, atau menghasilkan secangkir kopi mantap dengan hanya satu atau dua alat sekantung biji pilihan.
Kata “lagi” sebaiknya tidak perlu digunakan karena termasuk penggunaan kata berpasangan yang tidak tepat.

8.
Dan, semua itu bermuara hanya pada secangkir kopi atau espresso.
Dan, semua itu berasal hanya pada secangkir kopi atau espresso.
Kata “bermuara” menurut saya kurang tepat karena salah nalar.
9.
Di toko, ada sejumlah mesin listrik pembuat kopi yang bagus.
Di toko, ada sejumlah mesin listrik pembuat kopi yang canggih.
Kata “bagus” menurut saya kurang tepat untuk mendeskripsikan suatu keunggulan dari sebuah mesin
10.
Sebab, alat ini memungkinkan Anda mengontrol waktu seduh sekaligus menyesuaikan rasa.
Sebab, alat ini memungkinkan Anda mengontrol waktu penyeduhan sekaligus menyesuaikan rasa.
Kata “seduh” pada kalimat tersebut sebaiknya ditambahkan imbuhan pe-an karena termasuk proses.
11.
Selain itu, ada pula cerek espresso yang pengoperasiannya mudah (tinggal diletakkan di atas kompor).
Selain itu, ada pula teko espresso yang pengoperasiannya mudah (tinggal diletakkan di atas kompor).
Kata “cerek”  sebaiknya diganti dengan sinonim nya yaitu teko agar diksi nya tepat.
12.
Cerek ini menghasilkan tekstur kental yang mirip dengan mesin espresso. Jadi, jangan lagi melamun soal aroma kopi luar negeri.
Teko ini menghasilkan tekstur kental yang serupa dengan mesin espresso. Jadi, jangan lagi melamun tentang aroma kopi luar negeri.
Kata “mirip” menurut saya akan lebih tepat jika diganti dengan “serupa” karen dalam kalimat tersebut menjelaskan kesamaan dari suatu yang bukan makhluk hidup.


Kata “soal” merupakan kata tidak baku dalam kalimat ini, maka lebih tepat menggunakan kata “tentang”.

Selasa, 04 Oktober 2011

HARD DISPLAY DAN SOFT DISPLAY

Pada sebuah komputer terdapat komponen-komponen pokok pada hardware-nya, antara lain: Input, Pemrosesan (CPU), Penyimpanan, dan Output. Pada kali ini kita akan membahas Output Device nya.

 OUTPUT DEVICE
Output device adalah peralatan yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan ataupun pengolahan data yang berasal dari CPU kedalam suatu media yang dapat dibaca oleh manusia ataupun dapat digunakan untuk penyimpanan data hasil proses.
Ouput yang dihasilkan dari pengolahan data dapat digolongkan ke dalam 3 bentuk : tulisan, image, suara.
Alat keluaran berbentuk :
- hard display / hard copy device
- soft display / soft copy device

1. HARD DISPLAY
Merupakan alat keluaran yg digunakan untuk mencetak tulisan, grafik atau gambar pada media pencetak. Alat hard display yang umum dipergunakan adalah printer. Jenis-jenis printer meliputi dot matrix, inkjet printer dan laser. Selain itu juga dikenal Plotter, alat cetak yang mempunyai kemampuan mencetak grafik atau gambar dengan baik, biasanya menggunakan pen plotter.

a. Printer Dot-Matrix



Dot matrix diklasifikasikan berdasarkan jumlah pin yang dimiliki oleh head printer, yaitu 9, 18 dan 24. Transmisi yang digunakan, yaitu transmisi paralel (byte-by-byte) dan transmisi serial (bit-by-bit transmission). Metode pencetakan terdiri dari huruf per huruf (characeter by character), baris per baris (line by line), atau halaman per halaman (page by page). Dot matrix, contohnya Epson LX-300, LX-800, LQ-1170

b. Ink-Jet


contohnya Hp Deskjet, Cannon Buble jet.










c. Plotter



Plotter digunakan untuk mencetak gambar ukuran yang cukup besar, seperti gambar mesin dan konstruksi bangunan. 





2. SOFT DISPLAY

Merupakan alat yg digunakan untuk menampilkan tulisan, image dan suara pada media soft (lunak) yg berupa sinyal elektronik. Contoh soft display adalah video display (monitor), flat panel display (Liquid Crystal Dispaly), dan speaker.

a. Speaker

Spaker di sini pengertiannya sama dengan speaker pada umumnya, Speaker adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput.

b. Monitor
Monitor komputer adalah salah satu jenis soft-copy device, karena keluarannya adalah berupa signal elektronik, dalam hal ini berupa gambar yang tampil di layar monitor. Gambar yang tampil adalah hasil pemrosesan data ataupun informasi masukan. Monitor memiliki berbagai ukuran layar seperti layaknya sebuah televisi. Tiap merek dan ukuran monitor memiliki tingkat resolusi yang berbeda. Resolusi ini lah yang akan menentukan ketajaman gambar yang dapat ditampilkan pada layar monitor. Jenis-jenis monitor saat ini sudah sangat beragam, mulai dari bentuk yang besar dengan layar cembung, sampai dengan bentuk yang tipis dengan layar datar (flat).

Tipe-tipe monitor yang sudah dikenal adalah:
(1) CGA (Color Graphic Adapter) Tipe monitor standar IBM yang mempunyai kualitas resolusi rendah. Monitor ini hanya mampu menampilkan 4 warna dalam mode grafis.  

(2) EGA (Enhanced Graphic Adapter) EGA merupakan tipe monitor yang tingkatannya di atas CGA. Monitor ini mampu menampilkan 16 warna dalam mode grafis.  

(3) EPGA (Enchanced Professional Graphic Adapter) Monitor ini mampu menampilkan 256 warna pada mode grafis. Monitor ini disebut juga sebagai monitor PEGA atau PGA  

(4) VGA (Visual Graphic Adapter) VGA merupakan tipe monitor yang sekarang banyak digunakan. Gambar yang dihasilkan mempunya warna sampai jutaan. Mode grafisnya tampak lebih nyata di mata.  

(5) LCD (Liquid Crystal Display) LCD dikenal sebagai monitor flat atau latar data dengan resolusi rendah, yang memiliki kemampuan menampilkan warna sampai jutaan. LCD menggunakan persenyawaan cair yang mempunyai struktur molekul polar dan diapit oleh dua elektode yang transparan 

Cathode Ray Tubes (CRT)


Raster Cathode Ray Tubes (CRTs) Alat display yang paling umum:
- Capable of high resolution.
Good colour delity.
-   High contrast (100:1).
-   High update rates.
Berkas elektron di-scan dalam pola yang reguler dari horisontal scanlines. Raster citra disimpan dalam suatu bingkai/frame buffer. Frame buffer terdiri atas VRAM (Video RAM).
VRAM adalah memori dual-port yang memiliki kemampuan
Random access
- Keluaran serial kecepatan tinggi yang simultan/serentak: shift register built-in yang serial dapat mengeluarkan keseluruhan scanline pada tingkat rata-rata yang tinggi yang disamakan dengan pixel clock.
-   Intensitas dari berkas elektron dimodifikasi oleh nilai pixel.
Burst-mode DRAM menggantikan VRAM dalam banyak sistem.
- Warna CRT mempunyai tiga perbedaan warna dari fosfor dan tiga elektron guns yang berdiri sendiri.
-   Shadow Mask mengizinkan masing-masing Gun untuk menyinari/menyoroti hanya satu warna dari fosfor.

Warna ditentukan pula oleh
-   Secara Langsung, menggunakan tiga saluran intensitas yang berdiri sendiri , atau
-   Secara tidak langsung, menggunakan suatu Colour Lookup Table (LUT).

Frame Buffer yang canggih mengizinkan penentuan tiga warna yang berbeda untuk bagian-bagian yang berbeda dari frame buffer. Penggunaan suatu jendela identifikasi juga disimpan dalam frame buffer.

LCD (Liquid Crystal Display)  

Liquid Crystal Displays (LCDs)
-  Flat panels/Panel ceper
-  Flicker/berkedip free
-   Decreased viewing angle/mengurangi pandangan sudut

Bekerja sebagai berikut:
-  Akses yang acak ke sel seperti memori.
- Sel berisi molekul kristal cair yang lurus ketika dibebankan.
-  Molekul cahaya yang melingkar yang tidak lurus
-  Polarizing Filter mengijinkan hanya cahaya melalui molekul yang tidak lurus
-  Subpixel colour filter mask digunakan untuk RGB.

Referensi:
  1. http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/SistemOperasi/2004/51/produk/c7/c71.sgml
  2. http://ikc.depsos.go.id/umum/ibam/ibam-os-html/x6554.html
  3. Buku TIK – Jilid 1 (KTSP) : Penulis Rudi Hidayat – Penerbit Erlangga
  4. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-hardware-perangkat-keras-komputer/

Rabu, 28 September 2011

Analisa Artikel (TUGAS 1 BAHASA INDONESIA_1)

BERDAYAKAN TEKNOLOGI

Pendiri LewatMana.com, Hendry Soelistyo, tentu saja tidak sekadar ingin numpang terkenal lewat jaringan internet. Namun, dengan situsnya, dia menyodorkan solusi untuk menembus kemacetan di Jakarta. Kemacetan yang seolah tanpa solusi itu.
Namun, yang dibangun pendiri LewatMana.com itu sebenarnya hanya “wadah”. Tempat berinteraksi individu-individu yang berjibaku langsung dengan kemacetan Jakarta. Modal utama LewatMana.com adalah niat memberdayakan teknologi untuk memerangi kemacetan. Jadi, awalnya adalah niat kuat.

Dengan niat serupa yang jelas menguntungkan secara komersial, grup taksi Blue Bird, mulai Selasa (2/8), meresmikan pemesanan taksi melalui perangkat telepon Blackberry. Blue Bird memang menginvestasikan uang bagi pelacak taksi dengan teknologi satelit, tapi toh pelanggan sendiri yang membeli Blackberry.

Bicara soal pertumbuhan sangat luar biasa. Tahun 2010, ada 180 juta telepon genggam, dengan 13 persennya berteknologi 3G. Tahun 2014, bakal ada 230 juta telepon genggam dengan 36 persennya berjaringan 3G. Dengan jaringan 3G, makin cepat mengakses online informasi lokasi parkir. Dari telepon genggam, nantinya dapat dicari tempat parkir yang kosong, regulasi perparkiran, hingga membayar via “internet banking”. Telepon genggam tak lagi sekadar untuk memperbarui status Facebook atau chatting.

Jika teknologi sudah memungkinkan, kini perlu sinergi. Biarkan mobil atau motor bisa parkir dimana saja, tanpa ada urusan disana. Perlu sinergitas. Sinergi akan mendorong pengadopsian teknologi untuk kelancaran mobilitas orang dan juga barang.

(sumber: Kompas edisi Rabu, 3 Agustus 2011)
                                                                                                                            

[Analisis]:
Kutipan artikel diatas mencirikan suatu kebanggaan bahasa, hal ini dapat dilihat dari beberapa penggunaan kata “telepon genggam”. Karena dalam beberapa artikel atau wacana seringkali tergantikan dengan kata handphone.

Pada paragraf ke-1 barisan pertama, ditemukan kata numpang, dicetak miring dikarenakan kata tersebut bukan merupakan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD melainkan hanya kata yang biasa orang Indonesia gunakan dalam sehari-harinya. Dan dibaris kedua terdapat kata “menyodorkan”  = memberi.

Pada paragraf ke-2 barisan kedua,  terdapat kata “berjibaku” = mengalami, merasakan, mengerjakan.
Dan di paragraf ke-4 juga terdapat kata-kata yang dicetak miring seperti online (terhubung dengan jaringan internet) dan chatting (mengobrol) sebagai maksud bahwa kata-kata tersebut berasal dari bahasa asing, tetapi tidak diberi arti karena kata-kata tersebut sudah sering digunakan sehari-hari.

Kamis, 05 Mei 2011

DAMPAK PENDAPATAN NASIONAL TERHADAP LUAR NEGERI


Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Pengaruh perdagangan internasional terasa pada harga, pendapatan nasional, dan tingkat kesempatan kerja negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional tersebut. Ekspor akan meningkatkan permintaan masyarakat, yaitu jumlah barang dan jasa yang diinginkan masyarakat di dalam negeri. Sebaliknya, impor akan menurunkan permintaan masyarakat di dalam negeri. Permintaan masyarakat akan memengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan nasional, dan di antara lain akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dan impor. Bila ekspor neto positif, berarti ekspor lebih besar daripada impor, kesempatan kerja dan pendapatan nasional cenderung akan naik. Besarnya ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan. Misalnya, nilai rupiah turun dibandingkan dengan dolar AS, harga barang ekspor dari Indonesia relatif akan lebih murah di AS, sehingga ekspor akan cenderung meningkat. Sebaliknya, harga barang-barang dari AS relatif menjadi mahal sehingga impor akan akan cenderung menurun. Dengan demikian, penurunan nilai kurs mata uang sendiri akan cenderung meningkatkan ekspor neto, demikian pula sebaliknya. Jadi, kegiatan serta kejadian internasional akan memengaruhi ekonomi dalam negeri, melalui pengaruh nilai kurs mata uang pada impor, ekspor, dan akhirnya permintaan masyarakat.

Banyak kalangan yang mengatakan bahwa kondisi utang Indonesia sudah berada pada tahap krisis dan sudah sangat menghawatirkan sehingga mereka menghimbau kepada pemerintah agar tidak lagi melakukan peminjaman dana dari luar negeri. Bahkan issu utang luar negeri ini menjadi wacana kampanye para kandidat capres/cawapres 2009 lalu, Kekhawatiran masyarakat terhadap pembengkakan utang luar negeri ini di picu juga oleh issu ekonomi neoliberal (neolib) yang saat ini sudah masuk dalam ranah politik dan menjadi issu hangat dalam percaturan politik pilpres. dimana para pemegang kebijakan moneter Indonesia yang dituding beraliran neolib dan dekat dengan IMF dikhwatirkan akan melakukan pinjaman luar negeri lagi.

Berikut ini adalah dampak-dampak dari pendapatan nasional bagi luar negeri:
1. Dampak positif nya adalah meningkatkan kerja sama dengan negara lain, tumbuhnya rasa persaudaraan dengan negara lain sehingga memiliki hubungan yang baik dengan negara lain, meningkatnya derajat negara dimata negara lain.

2. Dampak negatif nya adalah masuknya kebudayaan asing secara bebas di negara kita sehingga kebudayaan negara sedniri mulai tergeser, kerja sama dengan negara lain membuat jarak temu untuk melakukan transaksi jarang sehingga dapat menimbulkan kecurigaan dan ketidak percayaan.
Untuk itu mari kita melakukan hubungan baik dengan negara lain dengan mengadakan kerja sama dalam bidang ekonomi,sosial, politik dan lainnya untuk meningkatkan pendapatan nasional.