BERDAYAKAN TEKNOLOGI
Pendiri LewatMana.com, Hendry Soelistyo, tentu saja tidak sekadar ingin numpang terkenal lewat jaringan internet. Namun, dengan situsnya, dia menyodorkan solusi untuk menembus kemacetan di Jakarta. Kemacetan yang seolah tanpa solusi itu.
Namun, yang dibangun pendiri LewatMana.com itu sebenarnya hanya “wadah”. Tempat berinteraksi individu-individu yang berjibaku langsung dengan kemacetan Jakarta. Modal utama LewatMana.com adalah niat memberdayakan teknologi untuk memerangi kemacetan. Jadi, awalnya adalah niat kuat.
Dengan niat serupa yang jelas menguntungkan secara komersial, grup taksi Blue Bird, mulai Selasa (2/8), meresmikan pemesanan taksi melalui perangkat telepon Blackberry. Blue Bird memang menginvestasikan uang bagi pelacak taksi dengan teknologi satelit, tapi toh pelanggan sendiri yang membeli Blackberry.
Bicara soal pertumbuhan sangat luar biasa. Tahun 2010, ada 180 juta telepon genggam, dengan 13 persennya berteknologi 3G. Tahun 2014, bakal ada 230 juta telepon genggam dengan 36 persennya berjaringan 3G. Dengan jaringan 3G, makin cepat mengakses online informasi lokasi parkir. Dari telepon genggam, nantinya dapat dicari tempat parkir yang kosong, regulasi perparkiran, hingga membayar via “internet banking”. Telepon genggam tak lagi sekadar untuk memperbarui status Facebook atau chatting.
Jika teknologi sudah memungkinkan, kini perlu sinergi. Biarkan mobil atau motor bisa parkir dimana saja, tanpa ada urusan disana. Perlu sinergitas. Sinergi akan mendorong pengadopsian teknologi untuk kelancaran mobilitas orang dan juga barang.
(sumber: Kompas edisi Rabu, 3 Agustus 2011)
[Analisis]:
Kutipan artikel diatas mencirikan suatu kebanggaan bahasa, hal ini dapat dilihat dari beberapa penggunaan kata “telepon genggam”. Karena dalam beberapa artikel atau wacana seringkali tergantikan dengan kata handphone.
Pada paragraf ke-1 barisan pertama, ditemukan kata numpang, dicetak miring dikarenakan kata tersebut bukan merupakan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD melainkan hanya kata yang biasa orang Indonesia gunakan dalam sehari-harinya. Dan dibaris kedua terdapat kata “menyodorkan” = memberi.
Pada paragraf ke-2 barisan kedua, terdapat kata “berjibaku” = mengalami, merasakan, mengerjakan.
Dan di paragraf ke-4 juga terdapat kata-kata yang dicetak miring seperti online (terhubung dengan jaringan internet) dan chatting (mengobrol) sebagai maksud bahwa kata-kata tersebut berasal dari bahasa asing, tetapi tidak diberi arti karena kata-kata tersebut sudah sering digunakan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar