Total Tayangan Halaman

Kamis, 05 Mei 2011

DAMPAK KENAIKAN HARGA BAGI PEMERINTAH



Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Ini dia salah satu contoh masalah inflasi yang diakibatkan oleh harga BBM:

Menteri Koordinator Perekonomian Aburizal Bakrie mengatakan bahwa pemerintah sedang menyiapkan tiga insentif untuk industri, pekerja, dan petani guna mengurangi dampak kenaikan harga BBM.Tiga insentif itu akan dikeluarkan bersamaan dengan pengumuman kenaikan harga BBM. Insentif bagi industri terdiri dari insentif fiskal dan non-fiskal. Namun demikian, dirinya belum mau menjelaskannya secara rinci karena masih dibahas di tingkat kabinet dan sudah mendengarkan masukan dari asosiasi.rn rnSementara insentif bagi pekerja, sedang dibicarakan kemungkinan untuk menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang sekarang berlaku sebesar Rp. 1 juta per bulan. Sedangkan kebijakan insentif bagi petani akan dilakukan dengan menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) dari yang ditetapkan sekarang Rp.1.330 per kg (gabah kering giling/GKG). Kenaikan harga gabah sudah diusulkan, tetapi belum diputuskan Presiden. Yang jelas akan di atas harga gabah sekarang.rn rnDana kompensasi kenaikan harga BBM yang akan dicairkan dalam tiga bulan terakhir ini sekitar Rp.20 triliun, termasuk dana kompensasi kenaikan harga BBM Maret lalu, seperti untuk infrastruktur pedesaan, pembangunan Puskesmas dan Raskin. Kompensasi tunai kenaikan Oktober nanti sudah disiapkan Rp.4,5 triliun. rn rnMengenai dampak kenaikan harga BBM terhadap laju inflasi, Menko Aburizal menyatakan optimis inflasi hingga akhir tahun masih di bawah 10 persen. Dampak dari kenaikan itu memang cukup besar, tetapi diharapkan tahun 2005 inflasi masih bisa 'single digit'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar