Total Tayangan Halaman

Minggu, 04 Maret 2012

DEFINISI PENALARAN


Sehari-hari pasti kita kerap kali mendengar kata “nalar” atau “penalaran”. Kalau saya pribadi sering mendengar kata nalar itu sendiri saat saya mengikuti ekskul Paskibraka di SMP dulu, dimana senior-senior saya seringkali mengajarkan Gerak PBB (Peraturan Baris Berbaris) itu dengan banyak variasi gerakan setiap harinya dan saya sebagai salah satu anggotanya dituntut untuk cepat tanggap dalam menerima setiap gerakan baru dan cepat untuk menghafalnya. Mereka mengajarkan sedikit otoriter dan dengan gaya khas bicara mereka menyebutkan “Nalar yah kalau dikasih tahu, jangan sampai ada kesalahan terulang!!”. Hingga akhirnya sampai saat ini saya berkesimpulan bahwa “nalar” itu dimaksudkan untuk seberapa cermat sih kemampuan berfikir dan pemahaman sesorang terhadap suatu hal baru atau permasalahan yang ada.


Menurut arti kata (http://artikata.com/arti-372168-penalaran.html): 
“Penalaran” tersebut mempunyai berbagai makna, diantaranya:

  •  Cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis; jangkauan pemikiran: kepercayaan takhayul serta ~ yg tidak logis haruslah dikikis habis;
  •  Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman;
  •  Proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip;

Sedangkan dilihat dari Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran): 
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi (proposisi yang sejenis), berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut me-nalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens).
Hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Dikutip dari p4tkmatematika.org/downloads/sma/pemecahanmasalah.pdf
Istilah penalaran (jalan pikiran atau reasoning) dijelaskan Keraf (1982: 5) sebagai “Proses berpikir yang berusaha menghubung-hubungkan fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan”.

Penalaran dibagi 2 macam, diantaranya:

1. Penalaran Induktif
Suatu kegiatan/proses/aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru yang bersifat umum (general) berdasar pada beberapa pernyataan khusus yang diketahui benar.

2. Penalaran Deduktif
Suatu cara penarikan kesimpulan dari pernyataan atau fakta-fakta yang dianggap benar dengan menggunakan logika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar