Total Tayangan Halaman

Senin, 12 Maret 2012

SOFTSKILL, LEBIH PENTING?


Setelah sebelumnya disini saya sudah membahas tentang hardskill. Ketahuilah bahwa ada satu jenis keterampilan penting lagi bagi penunjang keberhasilan, yaitu softskill.

Soft skill adalah istilah sosiologis yang mengacu pada gugus kepribadian, sosial rahmat, fasilitas dengan bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan dan optimism yang menandai orang beda. Soft skill melengkapi keterampilan yang sulit dan merupakan persyaratan teknis pekerjaan. Soft skill sifatnya sangat bergantung kepada situasi dan kondisi, bentuknya pun tidak terlihat secara kasat mata, hanya dapat dirasakan dampaknya dalam jangka panjang.

Konsep tentang soft skills sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional(emotional intelligence). Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan di luar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal. Secara garis besar soft skills bisa digolongkan ke dalam dua kategori : intrapersonal dan interpersonal skill.

a). Intrapersonal skill
Meliputi: self awareness(self confident, self assessment, trait, dan preference, emotional awareness) dan self skill  (improvement, self control, trust, worthiness, time/ source management, proactivity, conscience).

b). Interpersonal skill
Meliputi: social awareness( political awareness, devoleping others, levereging diversity, service orientation, empathy, dan social skill ( leadership, influence, communication, confict management, cooperation, team work, synergy) (daniel:1995)

Contoh penggunaan soft skill dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
  • menguasai pengetahuan kecerdasan emosional
  • pikiran positif, sikap baik, interaksi
  • pemecahan masalah
  • penyelesaian konflik
  • membuat keputusan, motivasi, komunikasi
  • teambuilding
  • mendorong inovasi
  • perencanaan


Istilah soft skill mencakup sekelompok karakter kepribadian, kemampuan bahasa, kebiasaan pribadi dan,pada akhirnya nilai-nilai dan sikap.Soft skill melengkapi lebih keras, lebih teknis, ketrampilan, seperti mampu membaca atau mengetik surat itu, tetapi mereka juga memiliki dampak yang signifikan pada kemampuan orang untuk melakukan pekerjaan mereka dan mereka dipekerjakan.

Seseorang yang tidak menguasai soft skill dengan sempurna biasanya akan sulit memahami orang lain dan lebih sering terobsesi kepada kehebatan diri sendiri. Kondisi ini akan menjauhkan orang tersebut dari prestasi yang lebih tinggi.

Sebaliknya, jika seseorang memiliki EQ ketrampilan (soft skill) merupakan bagian penting dari kontribusi masing- masing untuk keberhasilan suatu organisasi, komunitas atau dalam pergaulan.Terutama yang berhubungan dengan saling berkorelasi di dalam tata pergaulan di sekolah/kampus/kantor yang face-to-face, umumnya lebih berhasil ketika mereka melatih dirinya untuk menggunakan ketrampilan ini.

Soft skill diperlukan untuk menjawab peluang dan tantangan di kehidupan sehari-hari di tempat kerja. Perilaku pribadi yang beragam di tempat kerja memerlukan keterampilan soft skill yang mampu membuat diri diterima dan sukses bersama perusahaan. Jadilah pribadi yang cerdas mengamati orang-orang disekitar, pahami semua orang, dan miliki kemampuan untuk bisa bekerja sama dengan siapa pun. Miliki perilaku yang efektif dan produktif dalam sikap baik yang penuh dengan kerendahan hati di aspek apa pun.

Sotf skill, hard skill dan life skill memang harus berjalan seiring agar kita menjadi orang yang sukses. Kalau kita mendengar kisah orang yang sukses ,mereka mempunyai kiat-kiat yang mengacu pada 3 hal tersebut, misalnya kreatif dan inovatif, rendah hati, selalu bersikap positf, hidup dalam keluarga yang harmonis, fokus, mampu berkomunikasi dan lain-lain. Contohnya, Jack Welch (general elektrik) dan Bill Gates.

Kunci sukses didominasi oleh soft skill sedangkan hard skills merupakan faktor pelengkap , yang manakala keduanya dioptimalkan, maka Insya Allah kita kelak akan sukses pula dalam kehidupan di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar